Kudus, suara terkini muria - Budi Utomo (38) atau biasa di panggil Tomy adalah pria penyandang tunanetra. Memiliki tubuh pendek dan gempal. Meski begitu, dia tetap bekerja keras serabutan. Ada hal yang membuat Tomy tetap semangat di tengah keterbatasan yang melekat di tubuhnya.
Pria 38 tahun ini bekerja mencuci kain tenda di Anjik Production Desa Jepang, Mejobo, Kudus. Kadang juga ia biasa membersihkan karpet tenda, ”kerja apa saja yang penting kerja mas” kata Tomy.
Bagi mereka yang memiliki kekurangan baik dalam bentuk fisik maupun penglihatannya bukanlah menjadi penghalang untuk meraih kesuksesan, sebab pada dasarnya mereka juga memiliki hak yang sama dengan mereka yang normal.
Merekapun berhak memperoleh pendidikan, pekerjaan yang layak, dengan segala kemampuan yang mereka miliki. Bahkan tak sedikit diantara teman-teman kita yang tetap sukses dengan keterbatasan fisik yang dimilikinya. Sebab keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk meraih dunia.
"Penghasilan sehari memang nggak menentu, kalau sepi cuma dapat Rp 50-100 ribu. Kalau ramai, bisa dapat Rp 200 ribu, itu buat makan, buat nyisihin nabung, dan buat biaya kuliah adek," tuturnya saat ditemui di gudang Anjik Production, Selasa (27/6/2023)
Segala keterbatasannya tak membuat Tomy kehilangan percaya diri. Dia tetap ikhlas menjalani kehidupan yang diberikan Sang Maha Kuasa. Kondisi tunanetranya ini dia yakini berasal dari keracunan obat yang diminum ibunya semasa Tomy masih di dalam kandungan.
"Ya memang sudah ini yang diberikan Yang Maha Kuasa, jadi syukuri saja," ujarnya.
Dia juga punya pandangan soal orang yang menjadi pengemis karena menyandang disabilitas. Menurutnya, orang disabilitas tidak perlu putus asa karena solusi penghidupan selain mengemis pasti ada.
"Kalau menurut saya kurang pantas (orang tunanetra mengemis), karena tunanetra itu sebenarnya kalau dia nggak malas maka pasti ada jalan," kata Tomy.
Dia menilai, keterbatasan fisik bukanlah alat untuk mengundang iba berlebihan. Kenyataannya, seringkali keterbatasan fisik dijadikan modal mencari belas kasihan dan alasan untuk mengemis.
"Dilihat itu juga seperti memanfaatkan kekurangan fisiknya," kata Tomy.
"Contohnya seperti saya tunanetra, tanpa harus mengemis atau mengamen kan masih bisa ikut kerja di tetangga-tetangga kita, nggak masalah. Yang penting jangan ngemis," kata Tomy.
Komentar
Posting Komentar