Langsung ke konten utama

Polres Jepara Melaksanakan Pemotongan Hewan Kurban para Idul Adha 1444 H

Penyerahan Hewan Kurban dari Kapolres Jepara di Halaman Samping Kanan Polres Jepara. Foto (istimewa)


Jepara, Suara Terkini Muria - Polres Jepara telah melaksanakan pemotongan hewan kurban dalam rangka perayaan Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah di halaman belakang Mapolres Jepara pada Kamis (29/6/2023).

Kegiatan pemotongan hewan kurban tersebut dihadiri oleh Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan beserta Wakapolres Jepara Kompol Berry, para pejabat utama, panitia kurban, personel Polres Jepara, dan Bhayangkari. Kapolres Jepara, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, mengungkapkan bahwa Idul Adha merupakan momen yang penting untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT melalui berkurban.

Ia juga mengungkapkan rasa syukur bahwa pada tahun ini, Polres Jepara dapat berkurban sebagai wujud ketaqwaan dan amal ibadah dari personel yang beragama Islam, serta untuk berbagi kebahagiaan kepada siapa saja yang berhak menerima daging hewan kurban tersebut.

"Kami ingin mengucapkan selamat Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriyah. Alhamdulillah, pada kesempatan Idul Adha kali ini, kami dapat berkurban sebanyak 9 ekor hewan, terdiri dari 5 ekor sapi dan 4 ekor kambing," ujar Wahyu.

Menurutnya, berkurban adalah kewajiban bagi umat Muslim yang mampu melakukannya. Tujuan berkurban juga untuk menyingkirkan sifat negatif yang ada dalam diri manusia.
"Dengan berkurban dan membagikan daging kepada sesama, kita dapat meningkatkan tali persaudaraan, serta menunjukkan kepedulian dan perhatian kita, terutama kepada saudara-saudara kita yang kurang mampu," tambahnya.

Kapolres Jepara memberikan pesan kepada seluruh panitia kurban agar memastikan bahwa daging yang telah dipotong sampai kepada mereka yang berhak menerimanya. Ia berharap agar kegiatan ini mendapatkan ridho dari Allah SWT dan mendatangkan berkah.

Sementara itu, Ketua Panitia, Kompol Karman, menyebutkan bahwa pada tahun ini, mereka melakukan pemotongan hewan kurban sebanyak 9 ekor, terdiri dari sapi dan kambing.
"Seperti yang telah dijelaskan oleh Kapolres Jepara, Polres Jepara telah menyembelih 9 ekor hewan kurban, terdiri dari 5 sapi dan 4 kambing," ujarnya.

Kabag SDM menambahkan bahwa setelah pemotongan dilakukan, daging tersebut langsung didistribusikan oleh personel Polres Jepara yang telah ditunjuk sebagai panitia kurban.
"Setelah pemotongan, daging kurban dibersihkan dan dikemas sehingga siap untuk dibagikan," jelas Karman, ketua panitia kurban Polres Jepara

Daging kurban tersebut akan dibagikan kepada fakir miskin,bagikannya yatim piatu, kaum duafa, dan masyarakat sekitar Mako Polres Jepara.
"Daging kurban kami bagikan kepada fakir miskin, yatim piatu, kaum duafa, dan warga sekitar Polres," kata Kabag SDM.

Salah satu warga, Bapak Kadir (52) dari Kelurahan Demaan, menyampaikan rasa senang dan terima kasih atas perhatian yang diberikan oleh Polres Jepara dan seluruh jajaran yang telah memberikan serta menyalurkan daging kurban kepada warga, khususnya di Kelurahan Demaan, Kecamatan Jepara Kota.
"Alhamdulillah. Terima kasih kepada Polisi, atas bantuan daging kurban yang telah diberikan kepada kami. Semoga ini bermanfaat bagi kami dan sukses selalu untuk Polres Jepara," ucapnya. 




Reporter : Renanda
Editor : Rohim

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sangkar Burung Bernilai Filosofi Tinggi

Sangkar Burung Filosofi yang dibuat oleh Bapak Takim. Sebelah kanan (Bapak Takim). Foto Oleh Renanda/Reporter (5/7/22) Kudus, Suara Terkini Muria -  Sangkar burung unik buatan Bapak Takim (40) warga Desa Gondosari, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus penuh akan nilai filosofi. Memulai berkarya membuat sangkar burung filosofi pada tahun 2014. Di rumahnya tersebut, awalnya Takim hanya membuat furnitur yang dipesan oleh warga sekitar rumahnya. Namun, seiring berjalannya waktu, dia mulai menekuni sangkar burung. Takim menjelaskan bahwa, sebelum tertarik mmebuat sangkar burung, ia juga menerima pesanan pembuatan pintu, jendela dan kusen rumah. ''Awalnya itu furnitur tapi saat pencinta burung mulai banyak, saya juga tertarik untuk membuatnya.'' jelas Takim. Di sisi lain, dengan banyaknya pembuat sangkar yang ada di Kudus, Takim mengingikan bahwa sangkar burung yang ia buat akan sangat berbeda dari biasanya. Ia menjelaskan bahwa nilai filosofi sangat diperlukan jika hal itu haru...

Horog-Horog Merupakan Makanan Khas Jepara Yang Sangat di Minati khususnya warga Jepara

  Makanan khas jepara horog horog yang dinikmati dengan sate sate an sangat diminati khususnya warga Jepara. Foto : (Istimewa) Jepara, Suara Terkini Muria - Untuk kamu yang berkunjung ke Jepara belum lengkap rasanya jika tidak mencicipi makanan khasnya yaitu horog horog.  Nama makanan ini mungkin terdengar aneh, tapi di balik keanehan namanya horog horog mempunyai rasa yang enak. Bahkan akan lebih enak jika disajikan bersama bakso, pecel, sate bahkan minuman sekalipun. Meskipun pedagang horog horog di Jepara terbatas, namun untuk mendapatkan kuliner ini tidaklah sulit. Hampir di semua pasar tradisional ada penjual horog horog.  Bahkan warung-warung makan di sejumlah daerah di Jepara juga menyediakan horog horog dalam berbagai olahan. Jika membeli di warung makan, satu potong biasanya dihargai Rp 1.000 saja. Horog Horog adalah jajanan yang dibungkus di dalam daun jati atau pisang. Makanan khas Jepara ini terbuat dari olahan pohon Aren. Proses pembuatannya cukup panjang da...

Edukasi Kesehatan Pencegahan Stunting pada Anak Bersama Mahasiswa KKN-IKMB Kelompok 58 di Desa Ngilen, Blora

  Blora, 17 September 2023 . Suara terkini muria Edukasi kesehatan yang berfokus pada pencegahan stunting pada anak diselenggarakan di rumah ibu Kusworo dukuh Jatal, Desa Ngilen, Kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora. Acara ini merupakan inisiatif dari Mahasiswa KKN-IKMB Kelompok 58 bersama dengan beberapa pemateri yang kompeten dalam bidang kesehatan dan pemberdayaan masyaraka Pemateri dalam acara ini adalah ibu kusworo, yang merupakan Ketua Tim Penggerak PKK desa Ngilen. Ia akan berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam upaya pencegahan stunting di wilayah tersebut. Dengan pengalamannya dalam menggerakkan PKK, ibu kusworo diharapkan dapat memberikan pandangan yang berharga tentang peran ibu-ibu PKK dalam menjaga kesehatan anak-anak di Desa Ngilen. Selanjutnya, Ibu Rita, AMD Kebidanan, yang merupakan Bidan Desa Ngilen, menjadi pemateri kedua. Dalam presentasinya, Rita membahas aspek medis pencegahan stunting pada anak-anak, termasuk pentingnya peran bidan desa dalam pemantauan pertu...