Langsung ke konten utama

Menemukan Pesona Tersembunyi Desa Japan Colo: Coffee Shop Watu Obonk"


Potret indahnya watu obonk pada waktu senja.  Foto (Nanda) 



KUDUS, SUARA TERUKIN MURIA. Di Kudus, Jawa Tengah 26 Juli 2023 Di balik hiruk-pikuk kehidupan perkotaan, tersembunyi sebuah desa kecil bernama Japan Colo yang terletak di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Desa ini telah menjadi sorotan warga sekitar karena pesona alamnya yang memukau dan kehadiran sebuah coffee shop yang begitu istimewa, Watu Obonk.

Pesona Tersembunyi Desa Japan Colo

Dengan pemandangan yang menakjubkan, Japan Colo memukau para pengunjung dengan keindahan alam yang masih alami. Perbukitan hijau yang membentang sejauh mata memandang, pepohonan rindang, dan hamparan ladang yang subur menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam pedesaan.

Tak hanya itu, warga setempat juga sangat ramah dan menjaga nilai-nilai kearifan lokal. Ketulusan serta keramahan mereka mampu membuat siapa pun yang datang merasa seperti di rumah sendiri.

Coffee Shop Watu Obonk: Menghadirkan Keunikan dari Batu-Batu Colo

Salah satu daya tarik utama desa ini adalah keberadaan coffee shop unik bernama Watu Obonk. Nama "Watu Obonk" diambil dari bahasa Jawa yang berarti "Batu Colo". Coffee shop ini bukanlah tempat biasa untuk menikmati secangkir kopi, melainkan menawarkan pengalaman yang berbeda dari coffee shop pada umumnya.

Pemilik coffee shop, Bapak Danang, telah berusaha untuk menjaga keaslian desa dan menghadirkan suasana yang unik di dalamnya. Ia memiliki filosofi untuk melestarikan alam dan budaya setempat, sehingga Watu Obonk dibangun dengan sentuhan alami dan nuansa pedesaan yang kental.

Suasana yang Memukau di Watu Obonk

Ketika memasuki coffee shop Watu Obonk, para pengunjung akan disambut oleh aroma kopi segar yang menggoda selera. Dinding-dinding coffee shop ini terbuat dari susunan batu alam Colo yang memberikan suasana sejuk dan tenang.

Uniknya, tempat duduk di Watu Obonk tidak hanya terdiri dari kursi kayu biasa. Bapak Danang menciptakan tempat duduk yang unik dengan memanfaatkan batu-batu Colo yang besar sebagai bangku dan meja. Pengunjung dapat menikmati kopi mereka sambil duduk di atas batu-batu tersebut, memberikan sensasi tersendiri yang jarang ditemukan di tempat lain.

Kopi dengan Rasa dan Kenangan

Selain pengalaman visual yang unik, Watu Obonk juga menawarkan beragam jenis kopi dengan cita rasa yang autentik. Kopi-kopi tersebut ditanam dan diproses secara tradisional oleh petani kopi lokal. Proses pemanggangan biji kopi yang dilakukan dengan hati-hati menghasilkan cita rasa yang khas dan mengingatkan pengunjung pada kenangan indah di desa Japan Colo.

Menginspirasi Pembangunan Berkelanjutan

Keberhasilan coffee shop Watu Obonk juga telah menginspirasi warga desa dan pemilik usaha lainnya untuk mengembangkan pariwisata yang berkelanjutan di Japan Colo. Mereka berkomitmen untuk melestarikan lingkungan dan budaya setempat, sambil menghadirkan pengalaman yang berbeda bagi para wisatawan yang datang.

Mengunjungi Japan Colo dan Watu Obonk

Bagi Anda yang ingin merasakan pesona tersembunyi desa Japan Colo dan mengalami sensasi unik di coffee shop Watu Obonk, jangan ragu untuk mengunjungi tempat ini. Anda akan disambut dengan ramah oleh warga setempat dan menikmati keindahan alam serta kopi yang tak terlupakan.

Japan Colo dan coffee shop Watu Obonk membuktikan bahwa keunikan suatu tempat terletak pada keaslian dan keramahan penduduknya. Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk menjelajahi pesona tersembunyi Indonesia yang penuh kejutan ini!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sangkar Burung Bernilai Filosofi Tinggi

Sangkar Burung Filosofi yang dibuat oleh Bapak Takim. Sebelah kanan (Bapak Takim). Foto Oleh Renanda/Reporter (5/7/22) Kudus, Suara Terkini Muria -  Sangkar burung unik buatan Bapak Takim (40) warga Desa Gondosari, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus penuh akan nilai filosofi. Memulai berkarya membuat sangkar burung filosofi pada tahun 2014. Di rumahnya tersebut, awalnya Takim hanya membuat furnitur yang dipesan oleh warga sekitar rumahnya. Namun, seiring berjalannya waktu, dia mulai menekuni sangkar burung. Takim menjelaskan bahwa, sebelum tertarik mmebuat sangkar burung, ia juga menerima pesanan pembuatan pintu, jendela dan kusen rumah. ''Awalnya itu furnitur tapi saat pencinta burung mulai banyak, saya juga tertarik untuk membuatnya.'' jelas Takim. Di sisi lain, dengan banyaknya pembuat sangkar yang ada di Kudus, Takim mengingikan bahwa sangkar burung yang ia buat akan sangat berbeda dari biasanya. Ia menjelaskan bahwa nilai filosofi sangat diperlukan jika hal itu haru...

Edukasi Kesehatan Pencegahan Stunting pada Anak Bersama Mahasiswa KKN-IKMB Kelompok 58 di Desa Ngilen, Blora

  Blora, 17 September 2023 . Suara terkini muria Edukasi kesehatan yang berfokus pada pencegahan stunting pada anak diselenggarakan di rumah ibu Kusworo dukuh Jatal, Desa Ngilen, Kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora. Acara ini merupakan inisiatif dari Mahasiswa KKN-IKMB Kelompok 58 bersama dengan beberapa pemateri yang kompeten dalam bidang kesehatan dan pemberdayaan masyaraka Pemateri dalam acara ini adalah ibu kusworo, yang merupakan Ketua Tim Penggerak PKK desa Ngilen. Ia akan berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam upaya pencegahan stunting di wilayah tersebut. Dengan pengalamannya dalam menggerakkan PKK, ibu kusworo diharapkan dapat memberikan pandangan yang berharga tentang peran ibu-ibu PKK dalam menjaga kesehatan anak-anak di Desa Ngilen. Selanjutnya, Ibu Rita, AMD Kebidanan, yang merupakan Bidan Desa Ngilen, menjadi pemateri kedua. Dalam presentasinya, Rita membahas aspek medis pencegahan stunting pada anak-anak, termasuk pentingnya peran bidan desa dalam pemantauan pertu...

GenBI IAIN Kudus Kampanyekan Cinta, Bangga, Paham, Rupiah terhadap SLB Negeri Purwosari

Suasana GenBI mengajar di SLBN Purwosari dengan menggunakan buku pembelajaran terkait CBPR. Foto (Panitia) Kudus , Suara Terkini Muria - GenBI Mengajar adalah sebuah program kerja dari Divisi Pendidikan yang diadakan atas kepedulian anggota GenBI dalam semua sektor pendidikan. Minimnya pengetahuan akan rupiah dikalangan difabel membuka mata bagi GenBI IAIN Kudus untuk mengenalkan serta mengkampanyekan Cinta, Bangga, Paham, Rupiah (CBPR) dikalangan para difabel. Alfin Khasanah sebagai Kadiv edukasi Memilih Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Purwosari, Kudus karena menurutnya semua orang berhak mendapatkan pelajaran tentang pengetahuan rupiah, ke bank sentralan dan kebangsaan.  Sebanyak 228 murid SLB Negeri Purwosari, Kudus ikut serta dalam acara GenBI mengajar yang di selenggarakan oleh GenBI Komisariat IAIN Kudus. Acara ini berlangsung menyenangkan dan penuh perhatian ketika melihat anak-anak SLB Negeri Purwosari memahami apa yang kita sampaikan. Dibantu dengan para guru yang memban...